Berita Lain

Kamis, 16 Januari 2014

Obati Ambeien, Penyakit Langka Malah Serang Pria Ini

Obati Ambeien, Penyakit Langka Malah Serang Pria Ini 
Obati Ambeien, Penyakit Langka Malah Serang Pria Ini
Awalnya pria ini hanya didiagnosis mengidap ambeien biasa. Untuk mengobatinya, dokter menawarinya prosedur 'rubber band ligation' yang diklaim dapat mengurangi rasa nyerinya. Namun ternyata prosedur ini memberikan efek samping tak biasa pada si pasien, berupa gangren super langka.
Dalam prosedur 'rubber band ligation', semacam perban elastis kecil dililitkan di dasar hemorrhoid, yaitu jaringan pembuluh darah di sekitar anus yang membengkak. Perban itu membatasi aliran darah ke anus sehingga ambeiennya mengecil dan sembuh dalam beberapa hari.

Namun malang bagi pria asal Inggris ini. Setelah melakukan prosedur ini, ia malah terkena komplikasi langka berupa gangren. Ia sempat menduga bila rasa nyeri yang dialaminya setelah menjalani prosedur itu adalah hal normal sehingga ia tak keburu mencari bantuan medis.

Empat hari pasca prosedur, pria yang dirahasiakan identitasnya tersebut mengaku nyerinya semakin menjadi-jadi, dan pembuluh darah yang membengkak di anusnya juga makin parah.

Namun baru dua minggu kemudian ia mendatangi UGD. Saat itu anusnya sudah infeksi, bahkan telah berkembang menjadi gangren atau jaringan tubuh yang mati.

"Bila pasien segera mencari bantuan medis ketika nyerinya pertama kali terasa, infeksinya mungkin bisa disembuhkan dengan antibiotik saja, tanpa perlu operasi," tandas Dr. Daryl Subramaniam, seorang dokter bedah dari Royal Sussex County Hospital, East Sussex yang menangani pria ini.

Tapi sudah terlambat, ketika diperiksa, jaringan mati telah terlihat sehingga dokter tak punya pilihan selain mengoperasi pria ini
Setelah berkali-kali dioperasi, tim dokter akhirnya mengangkat jaringan mati yang ada di tubuh pria berusia 80 tahun ini untuk mencegah infeksinya menyebar kemana-mana.

Menurut Dr Subramaniam, sebenarnya 'rubber band ligation' merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk mengobati ambeien karena efektif dan risikonya kecil. Tapi dokter yang melakukan prosedur ini seharusnya tak lupa untuk menginformasikan kepada pasiennya bahwa prosedur ini bukannya bebas komplikasi.

Kondisi ini yang dialami pria ini disebut dengan gangren Fournier, berupa infeksi yang dapat menyebar dengan cepat di seputaran alat kelamin maupun anus akibat adanya bakteri di kedua bagian tubuh tersebut.

Dr Subramaniam juga mengakui bila kondisi ini sulit disembuhkan. "Meskipun seluruh jaringan mati yang terlihat sudah kita angkat di operasi awal, tapi jaringan mati lainnya akan terbentuk lagi dengan cepat secepat penyebaran infeksinya, sehingga membutuhkan lebih banyak lagi operasi yang kompleks tapi dalam waktu singkat, yang tentu saja memberikan tekanan yang besar pada kesehatan si pasien," paparnya seperti dikutip dari Livescience, Jumat (17/1/2014).

Yang jelas gangren Fournier tergolong ke dalam kondisi langka, karena hanya ditemukan pada 1-2 pasien untuk setiap 100.000 orang, serta lebih banyak terjadi pada pria ketimbang wanita.

Bila tak segera diobati, akibatnya bisa fatal. Walaupun sudah dioperasi, diperkirakan lebih dari 40 persen pasien yang menderita gangren ini masih bisa meninggal akibat infeksi tersebut.

Beruntung pria ini masih hidup dan kondisinya terus membaik dalam kurun beberapa minggu. Jika tubuhnya sudah cukup fit, ia akan menjalani operasi plastik untuk merekonstruksi jaringan tubuhnya yang mati.

Akan tetapi Dr Subramaniam memastikan ini adalah pasien pertama kasus gangren Fournier yang terjadi pasca prosedur 'rubber band ligation'. Sebelumnya, ia dan rekan-rekannya tak pernah menemukan kasus serupa.

"Prosedur ini cukup berisiko, terutama bagi pasien tertentu seperti lansia, penderita diabetes, dan mereka yang mengidap penyakit ginjal kronis, gagal hati, AIDS, kanker dan obesitas," tegasnya. source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Di LIKE Dulu Ya Gan !!!

x