Berita Lain

Kamis, 16 Januari 2014

Tak Pernah Papsmear, Risiko Wanita Kena Kanker Serviks

Tak Pernah Papsmear, Risiko Wanita Kena Kanker Serviks 
Tak Pernah Papsmear, Risiko Wanita Kena Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang mengintai kaum hawa. Sayangnya sebagian wanita masih merasa pemeriksaan kanker serviks atau papsmear bukanlah sesuatu yang perlu dilakukan
secara rutin. Padahal studi terbaru menunjukkan bahwa mereka yang tak rutin papsmear menjadi 6 kali lebih berisiko terkena penyakit tersebut.

Angka terbaru menunjukkan bahwa proporsi wanita yang melakukan screening tanda-tanda awal kanker serviks menurun di usia 55 tahun. Nah, Cancer Research UK mengungkapkan mereka menjadi enam kali lebih berisiko terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang rutin papsmear. Mereka juga menyatakan bahwa papsmear sangat penting bagi wanita, meskipun sudah berusia di atas 55 tahun.

Dilansir Daily Mail, Kamis (16/1/2014), papsmear merupakan pemeriksaan tanda kanker serviks yang dilakukan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim. Contoh sel yang telah diambil tersebut kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.

Tak hanya itu, dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel abnormal, yang mungkin dapat berubah menjadi sel kanker, sehingga kita bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Papsmear sangat dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, paling lambat 3 tahun setelah aktif secara seksual kali pertama.

Wanita berusia di atas 21 tahun yang aktif secara seksual dianjurkan untuk melakukan papsmear paling tidak setahun sekali. Selanjutnya ketika sudah mencapai usia 30 tahun ke atas, wanita masih dianjurkan untuk melakukannya setahun sekali, namun jika sudah dilakukan 3 tahun berturut-turut dan hasilnya baik (selalu negatif), papsmear bisa dilakukan 2-3 tahun sekali. Yang pasti, pemeriksaan ini sebaiknya terus dilakukan secara rutin.

Para peneliti dari Queen Mary University of London membuktikan pentingnya rutin papsmear dengan melakukan studi terhadap semua wanita Inggris berusia 65-83 tahun yang didiagnosis dengan kanker serviks selama periode lima tahun.

Mereka menemukan bahwa wanita yang tidak papsmear di usia 50-60 tahunan 4 kali lebih berisiko kanker serviks dibandingkan mereka yang melakukannya secara rutin. Sementara mereka yang tidak melakukannya sama sekali menjadi 6 kali lebih berisiko.

"Screening mungkin tidak terasa menyenangkan, tetapi dokter akan melakukannya dengan cepat dan relatif tanpa rasa sakit. Tindakan ini sangat penting karena dapat mencegah munculnya kanker agresif di kemudian hari," ujar Peter Sasieni, salah seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini. source

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Di LIKE Dulu Ya Gan !!!

x